Jaringan penyusun tubuh tumbuhan (part 2)

Posted by Oji Bejo on Tuesday, October 18, 2011

Jaringan dewasa atau jaringan permanen

Jaringan dewasa adalah jaringan yang sel selnya telah terdiferensiasi (perubahan bentuk sel sesuai dengan fungsinya) dan terspesialisasi ( pengkhususan sel untuk mendukung fungsi tertentu) dari sel sel hasil pembelahan jaringan meristem.
Lalu mengapa dinamakan juga sebagai jaringan permanen? Dinamakan jaringan permanen karena bentuknya telah mengalami diferensiasi yang tidak dapat kembali ke bentuk semula. Pada jaringan ini sel selnya sudah tidak lagi mengalami pertumbuhan atau terhenti pertumbuhannya untuk sementara.
Secara garis besar jaringan dewasa dibagi menjadi 4, yaitu:

             o) Epidermis

Gambar. Epidermis pada bawang

Jaringan epidermis merupakan jaringan terluar tumbuhan yang menutupi seluruh bagian tubuh tumbuhan. Epidermis berbentuk pipih dan sel selnya tersusun rapat.

Ciri ciri dari jaringan epidermis yaitu:
- Sel selnya tersusun dari sel hidup
- Tidak memiliki klorofil kecuali pada sel penjaga stomata.
- Terdiri dari selapis sel tunggal
- Sel selnya tersusun rapat dan mempunyai banyak bentuk
- Mengalami modifikasi seperti menjadi stomata, trikomata, spina (duri), vilamen dan
sel kipas
 
Secara umum fungsi epidermis adalah untuk melindungi bagian dalam  tumbuhan serta sebagai tempat pertukaran zat. Berikut adalah modifikasi jaringan tumbuhan beserta fungsinya:
    - Bagian daun: jaringan epidermis menyekresikan kutikula untuk mencegah penguapan air. Kutikula adalah penebalan dinding luar yang tersusun atas kutin, pada daun kutikula berfungsi untuk melidungi daun dari air. Pada daun epidermis tidaklah berklorofil kecuali pada sel penjaga stomata.
    - Bagian batang: jaringan epidermis pada batang akan membentuk bulu, duri atau yang lainnya yang berfungsi sebagai pelindung.
    - Bagian akar: Sebagian epidermis pada akar akan bermodifikasi membentuk tonjolan yang dinamakan bulu akar yang berfungsi untuk menyerap air dari tanah serta sebagai tempat untuk osmosis dan difusi.

             o) Parenkim
Gambar. Macam macam jaringan parenkim

Jaringan ini berada di sebelah dalam epidermis dan terdapat hampir di semua bagian tumbuhan sebagai dasar dan sebagai pengisi jaringan tumbuhan. Pada parenkim antara sel satu dan sel yang lainnya terdapat ruang antar sel. Pada sel sel parenkim terdapat organel yang lengkap yang bisa berubah sifatnya menjadi meristematis (membelah diri), contohnya pada penyembuhan luka.
Jaringan parenkim mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
    - Parenkim untuk fotosintesis
Parenkim untuk fotosintesis adalah jaringan parenkim yang sel selnya mengandung klorofil (pigmen hijau), contohnya palisade (jaringan pagar), dan spons (jaringan bunga karang). Fungsinya sebagai penyimpan hasil fotosintesis yang bersifat sementara.
    - Parenkim penimbun
Parenkim penimbun berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan berupa gula, lemak, protein dari hasil fotosintesis. Daun yang memiliki kloroplas (organel yang berfungsi untuk fotosintesis) melakukan fotosintesis, lalu hasil fotosintesis diangkut ke seluruh bagian tubuh tumbuhan yang memerlukan dan sisanya akan akan diangkut ke parenkima batang, akar atau kotidelon. Hasil dari fotosintesis itu kemudian disusun menjadi bahan organik yang lebih kompleks, misalnya protein dan lemak, atau yang lainnya untuk di simpan.
Parenkima yang mengandung banyak kloroplas dinamakan klorenkim,
    - Parenkima udara ( aerenkim)
Pada parenkima udara sel selnya tersusun teratur dan memiliki ruang udara yang digunakan untuk mengapung, contohnya pada enceng gondok.
   o) Jaringan penguat
Agar tumbuhan dapat berdiri tegak tumbuhan mempunyai jaringan yang berfungsi sebagai penyonkong, dan jaringan penyokong atau penguat ini dibagi menjadi dua, yaitu:

         - Kolenkim


Pada umumnya kolenkim terletak di bawah epidermis batang, tangkai daun, tangkai bunga, dan ibu tulang daun. sel kolenkima biasanya memanjang sejajar dengan pusat organ tempat kolenkim itu terdapat. Dinding sel kolenkima mengalami penebalan yang tidak merata, Penebalannya terjadi pada sudut sudut sel. Dinding sel kolenkima tersusun dari selulosa, hemiselulosa, dan pektin. Kolemkima mempunyai sifat yang dapat membentang namun tidak dapat balik lagi ke bentuk semula seperti pada pertumbuhan bonsai. Fungsi jaringan kolenkim adalah sebagai penyokong tumbuhan muda yang mulai tumbuh dan tumbuhan herba.

    


- Sklerenkim
 
Gambar.  Sklerenkim
Skelrenkim terbentuk ketika semua dinding sel mengalami penebalan zat lignin pada pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Sklerenkima terdiri dari sel sel yang mati. Secara umum sklerenkim terbagi menjadi 2,  yaitu:
                   o) Serabut sklerenkima
    Terdiri dari sel sel yang panjang yang berasal dari sel sel meristem terdapat pada bagian tubuh tumbuhan, susunannya ada yang tunnggal diantara parenkim, ada yang bergerombol membentuk pita, contohnya pada serat daun nanas.
                   o) Sklereid (sel batu)
Dinamakan sel batu karena berdinding keras dan mengalami penebalan. Sel sklereid terdapat pada berkas pengangkut (xilem), diantara sel sel parenkim, korteks batang, tangkai daun, buah, biji, dan kulit biji. Fungsi sklerenkim adalah sebagai penyokong tumbuhan dewasa dan melindungi bagian lunak pada tumbuhan.
   Dan yang menbedakan antara kolenkim dan sklerenkim adalah pada kolenkim dindingnya tidak mengalami penebalan atau lignifikasi dan mengandung protoplasma. Sedangkan pada sklerenkim mengalami lignifikasi dan tidak terdapat protoplasma.

     o) Jaringan gabus (periderma)

Gambar. Jaringan gabus
Jaringan gabus adalah jaringan yang dibentuk dari hasil aktivitas sekunder yang menggantikan epidermis pada batang dan akar yang mulai menebal oleh zat lignin. Periderma terlihat jelas pada tumbuhan dikotil dan gymnospermae.
Struktur jaringan gabus terdiri dari:
         - Felogem (kambium gabus), Lapisan sel felogen bersifat meristematis. Felogen dapat terbentuk dari berbagai jaringan hidup, seperti parenkim korteks yang sel selnya dapat berubah menjadi meristematik. Felogen yang kearah luar membentuk gabus (felem) sedangkan yang kearah dalam membentuk parenkim (feloderm). Felogen, felem, feloderm membentuk jaringan kulit gabus (periderm).
         - Felem (gabus) felem merupakan lapisan gabus sebagai produk dari felogen yang terbentuk ke arah luar.
         - Feloderm (parenkim gabus) Jaringan ini dapat dikatakan homogen dengan parenkim korteks yang terbentuk ke arah dalam sehingga hanya terdapat di lapisan yang paling dalam. Dengan adanya jaringan gabus maka bagian dalam tumbuhan hidup terpisah dari udara luar. Maka dari itu diperlukan adanya hubungan antara bagian dalam tumbuhan dengan udara luar untuk menunjang berbagai macam proses kehidupan. Dalam hal ini pada jaringan gabus batang terdapat lentisel ( lubang tempat keluar masuknya zat).
 Fungsi jaringan gabus adalah sebagai pengganti epidermis dan sebagai pelindung tumbuhan dari penguapan.

NB: Baca juga yang part 3 ea....
More aboutJaringan penyusun tubuh tumbuhan (part 2)

Jaringan penyusun tubuh tumbuhan (part 1)

Posted by Oji Bejo on Friday, October 14, 2011

   Jaringan merupakan sekumpulan dari sel - sel yang mempunyai fungsi yang sama pada tempat tertentu dan terikat oleh bahan antar sel. Dan berdasarkan tahap perkembangan jaringan tumbuhan dibagi menjadi jaringan meristem dan jaringan dewasa atau jaringan permanen.

   1. Jaringan meristem.

Gambar. Jaringan meristem pada akar
Jaringan meristem adalah  jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional (terus menerus membelah diri untuk menambah jumlah sel dalam tubuh)
Ciri - cirinya:
   - Berdinding tipis.
   - Bentuk membulat.
   - Kaya protoplasma.
   - Vakuola kecil.
   - Tidak mengandung cadangan makanan.
   - Plastidanya berupa proplastida (plastida yang belum matang)
   - Mempunyai nukleus yang besar
   - Bentuk umumnya sama ke segala arah seperti kubus
Jaringan meristem menurut letaknya dalam tubuh tumbuhan dibagi menjadi:
   - Meristem apikal; yaitu meristem yang terletak di ujung, seperti ujung batang dan ujung akar.
   - Meristem lateral; yaitu meristem yang letaknya sejajar dengan permukaan organ, seperti pada kambium dan kambium gabus
   - Meristem interkalar; yaitu meristem yang letaknya diantara jaringan dewasa.

Sedangkan menurut asal terbentuknya jaringan meristem dibagi menjadi:
  1. Meristem primer.
Gambar. Bertambah tingginya tumbuhan dikarenakan aktivitas meristem primer
   Yaitu meristem yang terbentuk dari perkembangan sel sel embrional, seperti di ujung akar. Akibat dari aktivitas meristem primer ini memungkinkan tumbuhan untuk bertambah tinggi
    Daerah meristematik di belakang promeristem mempunayi tiga meristem, yaitu protoderma (yang akan membentuk epidermis), prokambium ( yang akan membentuk jaringan ikatan pembuluh primer) dan meristem dasar (akan membentuk jaringan dasar tumbuhan yang akan mengisi empulur dan korteks contohnya parenkim, kolenkim, sklerenkim).

   2. Meristem sekunder.
Gambar.  Bertambah lebarnya batang pohon karena akibat dari aktivitas sekunder
    Yaitu meristem yang terbentuk dari perkembangan jaringan dewasa yang telah mengalami perubahan bentuk sesuai dengan fungsinya (diferensiasi) dan terhenti pertumbuhannya. Namun kembali bersifat embrional contohnya pada kambium gabus yang terdapat pada tumbuhan dikotil dan gymnospermae. Sedangkan akibat dari aktivitas meristem sekunder yaitu tumbuhan akan bertambah besar.
   Pada tumbuhan dikotil terdapat meristem primer dan sekunder, namun pada tumbuhan monokotil hanya terdapat meristem primer saja.

More aboutJaringan penyusun tubuh tumbuhan (part 1)

Macam macam transpor melalui membran

Posted by Oji Bejo on Saturday, October 1, 2011

 Diantara fungsi suatu membran adalah sebagai pengatur keluar masuknya zat untuk memperoleh pH (derajat keasaman) yang sesuai, mengendalikan konsentrasi ion dalam sel, dan membuang sisa metabolisme yang tidak berguna bagi sel. Lalu bagaimanakah membran sel bisa melakukan semua itu?




Membran sel melakukan semua itu melalui transpor membran. Transpor membran dibagi menjadi 2, yaitu:
      1) Transpor pasif, yaitu transportasi yang tidak membutuhkan energi, transportasi ini terjadi secara spontan dari zat yang berkonsentrasi tinggi ke zat yang memiliki konsentrasi rendah. Transpor pasif ada beberapa macam, yaitu:
             o) Difusi, yaitu peristiwa berpindahnya zat pelarut  dari yang berkonsentrasi tinggi ke zat yang memiliki konsentrasi rendah. Proses perpindahan ini akan berhenti ketika kerapatan dalam ruangan menjadi rata. Analisa proses difusi adalah seperti menyebarnya molekul gula pada cairan teh yang tawar.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan proses difusi, yaitu :
                    - Ukuran partikel, semakin kecil bentuk partikel maka proses difusi akan semakin cepat.
                    - Ketebalan membran, semakin tebal lapisan membran maka proses difusi akan semakin lambat.
                    - Suhu, semakin tinggi suhu suatu partikel maka proses difusi akan semakin cepat.
                    - Luas suatu area, semakin luas area difusi maka proses difusi akan semakin cepat.
              o) Difusi terfasilitasi, yaitu proses difusi yang dibantu oleh protein pembawa seperti proses pengangkutan glukosa dari lumen usus ke dalam pembuluh darah usus halus. Caranya, glukosa akan diikat oleh protein pembawa lalu protein pembawa akan mengubah bentuknya dan mendorong glukosa ke dalam sel. Setelah itu protein pembawa akan kembali ke bentuk yang semula.
       o) Osmosis, yaitu proses berpindahnya suatu zat pelarut atau ion dari zat yang berkonsentrasi tinggi ke zat yang memiliki konsentrasi rendah melalui suatu membran atau disebut juga difusi melalui membran yang bersifat semipermeabel (hanya zat tertentu yang bisa masuk ke dalam sel).
Karena membran sel bersifat semipermeabel maka zat terbagi menjadi dua, yaitu:
  - Zat yang dapat melewati membran sel (bersifat permeabel).
Zat yang dapat melewati membran bermacam macam, yaitu zat zat terntentu yang larut dalam lemak, zat yang tidak bermuatan (netral), asam amino, asam lemak, gliserol, gula sederhana, dan air. Zat yang berelektrolit lemah lebih cepat melalui membran daripada zat yang berelektorlit kuat.
  - Zat yang tidak dapat melewati membran sel (bersifat impermeabel)
Zat yang tidak dapat melewati membran yaitu zat gula protein, zat yang larut dalam pelarut organik, dan zat yang berukuran besar.
      2) Transpor aktif, yaitu transportasi yang membutuhkan energi, dan transportasi ini melawan gradien konsentrasi. Transpor ada beberapa macam, yaitu:
               o) Pompa kalium - natrium.
Ion kalium penting untuk mempertahankan muatan listrik yang berfungsi untuk memacu transpor aktif zat zat lain. Sebenarnya ion kalium dan natrium dapat melewati membran, namun karena ion kalium diluar sel mempunyai konsentrasi rendah sedangkan didalam sel mempunyai konsentrasi yang tinggi dan sebaliknya ion natrium di dalam sel memiliki konsentrasi yang rendah sedangkan di luar sel memiliki konsentrasi yang tinggi  maka untuk menukar 2 ion kalium dengan 3 ion natrium dan memasukkan semua ion kalium ke dalam sel membutuhkan energi ATP.
Proses pompa kalium - natrium dimulai dari berubahnya protein intergal (protein pembawa) yang memungkinkan ion 3 natrium untuk masuk kedalan protein itu. Kemudian enzim akan memecah ATP dan fosfat akan menempel pada protein. Proses pemecahan energi ATP mengubah bentuk protein yang memungkinkan keluarnya ion natrium dan masuknya ion 2 kalium. Kemudian protein intergal melepaskan fosfat yang menempel pada protein dan bentuknya pun berubah menjadi membuka ke dalam lalu ion kalium keluar dari protein dan masuk ke dalam sel.
               o) Endositosis
Endositosis adalah proses pemasukan partikel atau cairan ke dalam sel melalui membran. Endositosis terbagi menjadi dua, yaitu :
   - Fagositosis : Proses dimana membran plasma membungkus partikel yang berukuran kurang dari 250 nm yang berada di luar sel dan menangkapnya dalam suatu vakuola makanan ( vakuola makanan yang terbentuk pada proses fagositosis disebut fagosom ). Contoh proses fagositosis adalah sel amoeba yang memakan bakteri.
  - Pinositosis : Proses dimana suatu sel memakan zat cair yang berukuran kurang dari 150 nm. Caranya, sel akan mengelilingi cairan yang akan dimakan lalu membentuk sebuah gelembung dan disimpan dalam suatu vakuola yang disebut pinosom.
                o) Eksositosis
Eksosotosis adalah proses pengeluaran zat yang tidak diperlukan di dalam sel melalui membran pada peristiwa sekresi ( proses keluarnya zat cair melalui kelenjar ). Caranya zat akan di masukkan ke dalam vakuola lalu berjalan menuju tepi sel. Setelah berada di tepi membran itu akan membuka dan zat zat tersebut akan keluar dari sel.
More aboutMacam macam transpor melalui membran